Kamis, 10 November 2016

Makalah Desain Pembelajaran tentang Alat dan Media Pembelajaran


Makalah
Desain Pembelajaran
Tentang
Media Dan Alat Pembelajaran

Oleh
Ilva Yuningsih                       :14106028
Nanda Afra Ayu                   :14106045

Dosen:

Jurusan pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar
2016/2017


BAB I
PENDAHULUAN
A.  Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam proses belajar mengajar.
Pada kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan, antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B.  Tujuan
Dari latar belakang diatas, diharapkan mahasiswa mampu:
1.    Mengetahui pengertian media pembelajaran
2.    Mengetahui pengertian alat pembelajaran
3.    Mengetahui fungsi dan manfaat media pembelajran
4.    Mengetahui jenis-jenis media pembelajaran
5.    Mengetahui pertimbangan pemilihan media pembelajaran





BAB II
PEMBAHASAN
A.  Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’. Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT (Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar Arsyad, 2010: 3).
Media pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi, maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
B.  Pengertian Alat Pembelajaran
Yang dimaksud dengan alat bantu pendidikan adalah alat yang mempermudah dalam penyampaian bahan pendidikan atau pengajaran. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pengajaran. Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap oleh panca indera.
Alat bantu pembelajaran atau alat untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta, poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran.
Gambar 1. Bagan Penggolongan Media (Bambang Warsita, 2008: 124)

C.  Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002: 2), mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1.    Pembelajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.    Bahan pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3.    Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4.    Siswa dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Beberapa manfaat praktis dari penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.      Media pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.      Media pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan lingkungannya.
3.      Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
a.    Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b.    Objek atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c.    Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping secara verbal.
d.   Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
e.    Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.
f.     Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti time lapse untuk film, video, slide, atau simulasi komputer.
4.      Media pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
D.  Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali jenis dan macamnya. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model, overhead projektor (OHP) dan obyek obyek nyata. Sedangkan media lain seperti kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam kegiatan pembelajaran di kelas.
   







Gambar 2. Macam-macam media pembelajaran (Hujair 2009: 29).
Gambar 3. Bagan macam-macam media pembelajaran

Ada berbagai cara dan sudut pandang untuk menggolongkan jenis media. Rudy Bretz (1971) yang dikutip Sadiman, dkk (1996: 20), mengidentifikasi jenis jenis media berdasarkan tiga unsur pokok yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: 1) media audio, 2) media cetak, 3) media visual diam, 4) media visual gerak, 5) media audio semi gerak, 6) media semi gerak, 7) media audio visual diam, 8) media audio visual gerak.
Beberapa pengelompokkan media dapat dilihat sampai saat ini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup segala aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada, dilakukan atas bermacam-macam kepentingan. Masih ada pengelompokkan yang dibuat oleh ahli lain, namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu, tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, perlu mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan media pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat lebih mengenalnya. Beberapa jenis media tentu pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin juga sudah Anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi yang ada di lapangan.
1.      Media Visual
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu, yang berbeda beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan dan kelemahan. Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di sini. Untuk mempermudah pembahasan karena pertimbangan praktis, maka jenis media yang akan dibahas di sini hanya dipilih beberapa media yang biasa digunakan dalam pembelajaran.
a.    Media Pandang Yang Tidak Diproyeksikan
Pengertian media pandang yang tidak diproyeksikan ialah bahwa media yang digunakan itu tidak membutuhkan suatu alat bantu lain (misalnya suatu proyektor) untuk melihatnya. Media seperti ini sangat banyak, mudah diperoleh, dan mudah digunakan secara luas dikelas bila dibanding dengan media pandang yang lain.
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain: realia, model, dan grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik.
1)   Media grafis
Media grafis tergolong jenis media visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui penjelasan verbal saja.
2)   Media realita
Media realia adalah benda nyata yang digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari kondisi lingkungan aslinya.
3)   Media model
Penggunaan model sebagai media dalam pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan realia. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah: candi borobudur, pesawat terbang atau tugu monas yang dibuat dalam bentuk mini.
b.    Media yang diproyeksikan
1)   Transparansi OHP
Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan alat penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy), sedangkan perangkat lunaknya adalah OHP (overhead projector).
2)   Film Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga bisa menyajikan suara. Film bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film bingkai suara atau slide suara.
2.      Media Audio
Media audio yang dibahas di sini khusus kaset audio karena media inilah yang paling sering digunakan di sekolah. Program kaset audio termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan. Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan program audio adalah:
a.    materi pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa digandakan berkali kali sesuai jumlah yang dibutuhkan.
b.    untuk jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah.
c.    jika diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan.
d.   peralatan penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan peralatan audio visual lainnya.
e.    pengoperasian dan perawatannya juga mudah, tempat perbaikannya mudah ditemukan disekitar sekolah.
f.     program kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasilwawancara, rekaman peristiwa, dan dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa (Damin, 1995)
Program audio sangat cocok untuk menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif dan membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa.
3.      Media Audio Visual
a.    Media Video
Media video merupakan salah satu jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain misalnya film, tetapi yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena media inilah yang sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagian besar fungsi film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video juga lebih murah dibandingkan film, pengoperasiannyapun jauh lebih praktis sehingga tak heran bila media video saat ini lebih populer dan diminati dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak diproduksi untuk keperluan pembelajaran.
Pesan yang dapat disajikan melalui video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian, atau informasi nyata), dapat pula bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuanya untuk menyajikan gerakan lambat (slow motion), maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas
b.    Media Komputer
Teknologi berbasis komputer merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor Seels & Richey (2000) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 33). Pada dasarnya teknologi berbasis komputer menampilkan informasi kepada peserta didik melalui tayangan di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer untuk pembelajaran biasanya disebut Computer Based Instructional (CBI) Computer Assisted Intructional (CIA), atau Computer Managed Intructional (CMI), Intructional Aplication of Computer (IAC), Instruction Assisted Learning (IAL). Dalam bahasa Indonesia diartikan sebagai pembelajaran berbantu komputer.
Bambang Warsita (2008: 34) teknologi komputer berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat luank (software) biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Dapat digunakan secara acak, disamping secara linier, 2) Dapat digunakan dengan peserta dengan keinginan peserta didik di samping menurut cara seperti yang dirancang oleh pengembangnya, 3) Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan mengunakan kata, simbol, maupun grafis, 4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif diterapkan selama pengembangan, dan 5) Belajar dapat berpusat pada peserta didik dengan tingkat interaktivitas tinggi.
1)   Multimedia
Saat ini, teknologi komputer tidak hanya digunanakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata, tetapi juga sebagai sarana untuk belajar multimedia yang memungkinkan siswa membuat desain dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam sebuah tampilan yang terintegrasi. (Dina indriana, 2011: 100)
Bambang Warsita (2008: 36-37) dengan multimedia atau teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a)    Dapat digunakan secara acak, disamping secara linier.
b)   Dapat digunakan dengan peserta dengan keinginan peserta didik di samping menurut cara sperti yang dirancang oleh pengembangnya.
c)    Gagasan-gagasan seiring disajikan secara realistik dalam konteks pengalam peserta didik, relevan dengan kondisi peserta didik dan di bawah kendali peserta didik.
d)   Prinsip teori belajar kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan pemanfaatan bahan pembelajaran.
e)    Belajar dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga pengetahuan tebentuk pada saat digunakan.
f)    Bahan belajar menunjukan interaktivitas peserta didik yang tinggi.
g)   Sifat bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak sumber media.
Metode perancangan media pembelajaran yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran adalah setelah media terkumpul, selanjutnya diolah dengan software grafik yakni: Coreldraw untuk menggambar, photoshop untuk mengedit gambar (foto), ulead video studio untuk mengedit video, dan flashmaker untuk membuat animasi flash :
a)    Animasi Flash
Tujuan pada pengembangan media pembelajaran untuk membuat suatu konsep pembuatan media animasi. Pada dasarnya animasi adalah sekumpulanobjek yang digerakkan sedemikian rupa dengan urutan tertentu. Program animasi flash memungkinkan pengguna menelusuri seluruh isi media flash dengan memanfaatkan tombol navigator yang terdapat dalam media flash, ini yang menjadikan media flash terkesan interaktif dengan pengguna.
b)   CorelDRAW
CorelDRAW adalah sebuah editor grafis vektor yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Corel Corporation di Ottawa, Kanada. Beberapa inovasi untuk ilustrasi berbasis vektor berasal dari CorelDRAW seperti: sebuah tool pengedit simpul (node-edit tool) yang beroperasi berbeda pada objek yang berbeda, fit text-to-path (penyesuaian teks dengan bentuk objek), stroke-before-fill, quick fill/stroke color selection palettes, perspective projections, mesh fills and complex gradient fills.
c)    Adobe Photoshop
Photoshop mempunyai kelebihan yang tak tertandingi untuk mengedit/ merekayasa sebuah gambar foto. Gambar-gambar hasil bidikan kamera bisa dimanipulasi sedemikian rupa untuk meningkatkan nilai artistiknya. Untuk tujuan memperindah foto yang akan diaplikasikan ke dalam adobe flash maker. Tujuan memanipulasi bukan untuk menyamarkan bentuk asli sebuah benda melainkan untuk menambah kesan dan penyajian yang sedapat mungkin penulis tujukan untuk menarik minat siswa.
d)   Ulead Video Studio.
Ulead bersama dengan Pinnacle dan Adobe movie Maker, Berjaya mengambil peran sebagai software yang membantu untuk mengedit sebuah video.
2)   E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi e-learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer.
E-learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun informal. E-learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri).
E.  Pertimbangan Pemilihan Media
Menentukan pemilihan media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas, pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan utama, berikut adalah gambaran menyeluruh proses pemilihan media menurut (Anderson Ronal H, 1994: 27):
Langkah pertama : Anda menentukan apakah pesan anda bersifat pembelajaran atau informasi.
Langkah kedua : Anda menentukan bagaimana caranya anda mentransmisikan pesan anda, apakah ini media untuk membantu seorang instruktur atau suatu media yang menunjukan terjadinya pembelajaran mandiri atau kelompok tanpa seorang instruktur.
Langkah ketiga : Menggunakan diagram akan membantu untuk menentukan cirri-ciri pelajaran anda, dan selanjutnyamemperkecil jumlah pilihan media serta membimbing anda menentukan golongan media tertentu yang cocok untuk tujuan instruksional anda.
Langkah keempat : Menentukan media yang paling sesuai dalam kategorinya, yaitu media yang paling cocok bagi populasi siswa anda, kapasitas produksi setempat, fasilitas, kebijakan dan dana
Langkah kelima : Kembali ke media yang pertama kali dan kemudian mempelajari daftar cirri-ciri khas dari media ini, serta keterbatasan dan kelebihannya dalam penyajian jika media itu nampaknya memadai, maka anda harus melengkapi bagian pertama dari daftar cek. Ini berarti anda harus meminjam kemabali kemudian menyaring pilihan anda. Ingat, pertanyaan-pertanyaan dibagian ini berhubungan dengan harapan-harapan siswa, isi dan tujuan pelajaran. Tetapi jika setelah diproses ternyata media itu tak sesuai, maka kembalilah kelangkah keempat dan tentukan pilihan lain dari daftar yang sama. Sekali lagi periksalah daftar cek untuk media itu sampai anda betul-betul yakin dan puas bahwa media itu betul-betul cocok untuk kondisi pembelajaran anda.
Langkah keenam : Setelah memiliki media yang cocok, maka anda masuk kelangkah keenam, yakni merencanakan tespengembangan bagi media tersebut juga bagi bahan-bahan pelajaran anda.
Ely (1982) yang dikutip Hujair AH Sanaky (2009: 29), menyatakan untuk memilih media pembelajaran, seyogianya tidak terlepas dari konteksnya. Dalam artian media sebagai komponen sistem intruksional secara keseluruhan. Menurutnya, meskipun tujuan dan isinya sudah diketahui, tetapi faktor lain dalam proses pembelajaran perlu dipertimbangkan agar pembelajaran dapat mencapai tujuan dengan baik. Dick dan Carey (1978) yang dikutip Hujair AH Sanaky (2009: 32-33), menyebutkan bahwa di samping kesesuaian dengan tujuan pembelajaran, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan dalam memilih media :
1.    Tersedianya sumber setempat. Artinya apabila media tersebut tidak tesedia, maka harus dibeli.
2.    Apakah tesedianya dana, tenaga dan fasilitas.
3.    Kepraktisan dana, tenaga dalam kondisi apapun dan waktu kapanpun, serta mudah dibawa ke mana-mana sesuai dengan keperluan.
4.    Faktor efektifitas dan efisiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk jangka yang relatif lama. Media yang pengadaannya memerlukan investasi mahal, tetapi sifatnya tidak dapat disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan. Misalnya, materinya sudah kadaluarsa, maka lebih baik memilih media yang murah seperti brosur dan lain-lain yang tahan lebih lama.(Bahri, 2010)


















BAB IV
PENUTUP
A.  KESIMPULAN
Dari keterangan di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan faktor-faktor pemebelajaran lainnya sangat erat hubungannya dan independensi antara satu faktor lainya dalam proses pembelajaran. Masing-masing komponen tersebut tidak terpisah, tapi menyatu satu dengan yang lain. Tetapi selain hal-hal tersebut, ada juga komponen lain yang perlu dan harus diperhatikan saat memilih dan menggunakan media yaitu:
1. Daya jangkau, terhadap pengajaran individu, pengajaran kelompok dan pengajaran masal.
2. Keluwesan pakai yaitu kapan media tersebut akan digunakan, dimana akan digunakan dan audiennya siapa.
3. Ketergantungan artinya media yang digunakan juga tergantung pada sarana dan fasilitas yang lain.
4. Kendali, siapa yang akan mengendalikan media tersebut.
5. Atribut kualitas hasil media yang digunakan dalam proses belajar.
6. Biaya media yang digunakan mahal atau murah dan juga daya tahannya sehingga dapat dipertimbangkan biaya produksi atau pembelian.












Daftar Pustaka

Azhar,Arsyad. 2000. Media Pengajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Djamarah,S.Bahri,dkk2010. Strategi Belajar mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Damin, Sudarwan. 1995. Media komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sadiman,Arief.S,dkk. 2002, Media Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Warsita, Bambang. 2008. Media Pembelajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada