JURNAL MIKROBIOLOGI
TENTANG
UJI MIKROBIOLOGI AIR
OLEH
NANDA AFRA AYU
14106045
KELOMPOK III
LOKAL B
DOSEN PEMBIMBING:
AIDHYA IRHASH PUTRA, S.Si M.P
ASISTEN PEMBIMBING:
MASTOMY
THE BEST FIRDAUS
YORA AGUSTIN
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BATUSSANGKAR
2016/2017
UJI MIKROBIOLOGI AIR
KELOMPOK III : NANDA AFRA AYU
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
(IAIN) BATUSANGKAR
ABSTRAK
Sebuah praktikum telah selesai dilakukan di
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN
Batusangkar. Tujuan praktikum ini adalah agar mahasiswa Biologi yang mengikuti matakuliah mikrobiologi mampu
mengetahui dan memahami prosedur pengujian mikrobiologi pada air. Air yang
digunakan adalah air yang biasa digunakan oleh masyarakat yang langsung diminum
tanpa melewati proses pmanasan terlebih dahulu. Dalam pengujian mikrobiologi
air ini, mikroorganisme yang fokus diamati adalah organisme Escherichia coli yang terkandung dalam air. Pengujian melalui 2 tahap diantaranya yaitu
uji dugaan (presumptive test), uji penetapan (confirmed test). Selain itu
teknik yang dilakukan harus tepat agar didapat hasil yang akurat.
Keyword:
Most Probable Number, Persumptive test, Comfirmed test, Coliform,
ENDO Agar
I. PENDAHULUAN
Bakteri Coliform adalah jenis bakteri yang umum
digunakan sebagai indikator penetuan kualitas sanitasi makanan dan air.
Coliform sendiri sebenarnya bukan penyebab dari penyakit-penyakit bawaan air,
namun bakteri jenis ini mudah untuk dikultur dan keberadaannya dapat digunakan
sebagai indikator keberadaan organisme patogen seperti bakteri lain, virus atau
protozoa yang banyak merupakan parasit yang hidup dalam sistem pencernaan
manusia serta terkandung dalam feses. Organisme indikator digunakan karena ketika
seseorang terinfeksi oleh bakteri patogen, orang tersebut akan mengekskresi
organisme indikator jutaan kali lebih banyak dari pada organisme patogen. Hal
inilah yang menjadi alasan untuk menyimpulkan bila tingkat keberadaan organisme
indikator rendah maka organisme patogen akan jauh lebih rendah atau bahkan
tidak ada sama sekali. Bakteri Coliform dijadikan sebagai bakteri indikator
karena tidak patogen, mudah serta cepat dikenal dalam tes laboratorium serta
dapat dikuantifikasikan, tidak berkembang biak saat bakteri patogen tidak
berkembang biak, jumlahnya dapat dikorelasikan dengan probabilitas adanya
bakteri patogen, serta dapat bertahan lebih lama daripada bakteri patogen dalam
lingkungan yang tidak menguntungkan (Colome, 2001).
Bakteri Coliform adalah bakteri indikator
keberadaan bakteri patogenik lain. Lebih tepatnya, sebenarnya, bakteri Coliform
feka adalah bakteri indikator adanya
pencemaran bakteri patogen. Penentuan Coliform fekal menjadi indikator
pencemaran dikarenakan jumlah koloninya pasti berkorelasi positif dengan
keberadaan bakteri patogen. Selain itu, mendeteksi Coliform jauh lebih murah,
cepat, dan sederhana daripada mendeteksi bakteri patogenik lain. Contoh bakteri
Coliform adalah, Esherichia coli dan Entereobacter aerogenes. Jadi, Coliform
adalah indikator kualitas air. Makin sedikit kandungan Coliform, artinya,
kualitas air semakin baik. (Friedheim, 2001).
Metode MPN merupakan salah satu metode perhitungan
secara tidak langsung. Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan
(presumptive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan
(completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan Coliform masih dalam
tingkat probabilitas rendah, masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat
fermentatif Coliformdalam sampel (Suriawiria, 2005).
Dalam metode MPN, pengenceran harus dilakukan
lebih tinggi daripada pengenceran dalam hitungan cawan, sehingga beberapa
tabung larutan hasil pengenceran tersebut mengandung satu sel jasad renik.
Beberapa tabung mungkin mengandung lebih dari satu sel, sedangkan tabung
lainnya tidak mengandung sel. Dengan demikian setelah inkubasi diharapkan
terjadi pertumbuhan pada beberapa tabung yang dinyatakan sebagai tabung positif
sedang tabung lainnya negatif. Metode MPN biasanya digunakan untuk menghitung
jumlah mikroba di dalam contoh yang berbentuk cair, meskipun dapat pula
digunakan untuk contoh berbentuk padat dengan melakukan pengenceran terlebih
dahulu. Metode MPN merupakan uji deretan tabung yang menyuburkan pertumbuhan
Coliform sehingga diperoleh nilai untuk menduga jumlahColiform dalam sampel
yang diuji. Uji positif akan menghasilkan angka indeks. Angka ini disesuaikan
dengan tabel MPN untuk menentukan jumlah Coliform dalam sampel (Adam, 2001).
Untuk metode MPN (most probable number) digunakan
medium cair dalam wadah berupa tabung reaksi, perhitungan di lakukan
berdasarkan jumlah tabung yang positif yaitu tabung yang mengalami perubahan
pada mediumnya baik itu berupa perubahan warna atau terbentuknya gelembung gas
pada dasar tabung durham. Pada metode perhitungan MPN ini digunakan bentuk tiga
seri pengenceran, yang pertama 10-1, 10-2 dan 10-3. Kemudian dari hasil
perubahan tersebut dicari nilai MPNnya pada tabel nilai MPN, dan untuk jumlah
bakterinya maka digunakan rumus (Cowan, 2004).
Uji penduga merupakan uji positif untuk menentukan
bakteri Coliform. Media yang digunakan ialah media Lactose Broth. Bakteri dapat
menggunakan laktosa sebagai sumber karbon, namun ada pula sebagian bakteri
enteric yang tidak dapat melakukannya. Kaldu laktosa mengandung surface tension
depressant yang menekan pertumbuhan bakteri gram positif dan memacu bakteri
gram negatif terutama bakteri Coliform. Hasil uji penguat yang positif atau
meragukan menyatakan bahwa sampel air tidak layak untuk diminum. Uji penguat
memerlukan media selektif dan diferensial seperti Eosin-Biru Metilen atau ENDO
agar yang akan diinokulasi dari tabung laktosa yang positif. Uji pelengkap, uji
ini merupakan tahap akhir analisis bakteri dari contoh air. Uji pelengkap
dilakukan dengan pewarnaan gram (Volk, 1993).
II.
ALAT DAN BAHAN
Alat-alat
yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:
Autoclave (Tomy Es-315), Autoclave (All American), Laminar (Robus ph:
021 7354878), Timbangan Digital (Lutron GM-500), Hot Plate Stirrer (Labtech),
Gelas Ukur (YZ 250 ml ± 2 ml), Gelas Kimia (Pyrex 1 wakl Te-32 500 ml), Batang
Pengaduk, Spatula, Kapas (Swand Brand), Kain Kasa, Benang Jagung, Sprayer
(Tudor Jet Sprayer), Lampu Spritus, Erlenmeyer (Pyrex 1 wakl Te-32 250 ml),
Petri Disch.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah
Alkohol 70 %, Aquades (Twist), Lactosa
Broth,
III.
WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum mikrobiologi
tentang uji kualitas iarini dilaksanakan pada hari kamis, 28 oktober hingga tanggal 3 november 2016 pukul 7.15 WIB
sampai dengan selesai, di Laboratorium Mikrobiologi, Gedung L lantai 1, Institut
Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.
IV.
PROSEDUR KERJA
A. Persiapan
Timbang Lactose Broth
dan Endo Agar masing-masing 2,6gr dan 2,8gr dalam masing-masing 200ml
aquadest. Untuk Lactose Broth 13gr dicampurkan dengan aquadest kedalam
tabung elemeyer dan diaduk dengan spatula hingga homogen. Tutup elemeyer dengan
sumbat pocong dan plastik krep. Lakukan sterilisasi bersama dengan tabung
reaksi dan cawan petri yang akan digunakan. Untuk Endo Agar campurkan
dengan aquadest dalam elemeyer dan panaskan dengan HotPlate hingga
homogen dan mendidih.
B. Uji Pendugaan (persumptived
test)
Menyiapkan 3 tabung reaksi dan
memberikan label pada masing-masing tabung dengan tanda 10-1, 10-2 dan 10-3.
Mengisi tabung reaksi masing-masing 9 ml Lactose Broth steril.
Menambahkan sampel air masing-masing 1 ml dengan menggunakan pipet tetes ke
dalam tabung yang telah berisi Lactose Broth steril pada tabung
pengenceran 10-1, kemudian mengocok agar tercampur secara homogen dan masukkan Tabung
Durham. Ambil 1ml sampel dari pengenceran 10-1 dengan mikropipet dan
langsung memfiksasi mulut tabung reaksi dengan api bunsen dan segera tutup
dengan sumbat pocong dan tutup dengan plastik krep. Menambahkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-1
ke dalam tabung pengenceran 10-2, kemudian mengocok sehingga tercampur secara
homogen. Dan masukkan Tabung Durgam segera tutup dengansumbat pocong dan
plastik krep. Menambahkan 1 ml sampel dari pengenceran 10-2 ke dalam tabung
pengenceran 10-3, kemudian mengocok sehingga tercampur secara homogen, masukkan
Tabung Durham daan fiksasi dengan api bunsen dan tutup dengan sumbat
pocong dan plastik krep.
Menginkubasikan seluruh tabung
pada suhu 340C selama 24 jam. Mengamati adanya gelembung udara di dalam tabung
durham dan mencatat kode tabung yang positif mengeluarkan gas.
V.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil dan
Pembahasan Persumptive Test
No
|
Sampel
air
|
||
|
|||
10-1
|
10-2
|
10-3
|
|
1.
|
tidak bergelembung
|
tidak bergelembung
|
tidak bergelembung
|
Standar
analisis untuk mengetahui kualitas iar yang digunakan baik atau tidak (uji
mikrobiologis air) terdapat tiga tahap uji yaitu, uji duga (Persumptive Test),
uji kebenaran (Comfirm Test), uji pelengkap (Complite Test). Uji
duga (Persumptive Test) ialah uji yang bertujuan untuk mendeteksi
mikrorganisme yang diduga sebagai bakteri Coliform dan untuk melihat
apakah sampel air mampu memfermentasi laktosa. Karena media yang digunakan
adalah Lactose Broth (LB) atau kaldu Laktosa. Cara pengerjaan yaitu
dengan memasukkan sampel air kedalam tabung reaksi yang berisi LB dan tabung
durham yang tertutup rapat. Apabila selama inkubasi 24 jam terdapat gelembung
yang ada pada tabung durhan yang diletakkan terbalik menunjukkan adanya bakteri
Coliform. LB mengadung garam empedu untuk menekan bakteri grampositif
agar tidak tumbuhsehingga hanya bakteri gram negativ yang tumbuh dalam LB
(Suriawuria,1985).
Uji
penduga yang dilakuakan dengan metode
MPN dengan cara menginokulasi sample airkedalam tabung berisi LB dan tabung
durham. Dan semua tabung diingkubasi dalam inkubator dengan suhu 37˚C selama
±2X24 jam.
Hasil
positiv dapat diketahui dengan adanya gelembung gas yang terdapat pada tabung
durham. Fungsi dari tabung durham adalahuntuk mengetahui adanya gelembung gas
yang dihasilakan akibat fermentasi laktosa menjadi asam dan gas (Suriawiria,
1985 ).
Dari
hasil pengamatan kelompok kami ketiga tabung reaksi tidak terdapat gelembung
dalam tabung durham serta tidak adanya perubahan warna larutan LB.
Menurut
Suriawuria (1985), bahwa kekeruhan yang terdapat pada tabung reaksi disebabkan
adanya aktivitas suatu mikroorganisme. Sedangkan pada tabung reaksi pada
pengamatan kami tidak adanya perubahan warna larutan, yang berarti sampel air
yang kami uji tidak mengandung Coliform. Selain itu menurut Ferdiaz
(1996), gelembung yang terdapat pada tabung durham meruapakan aktivitas
respirasi suatu mikroorganisme, sehingga dapat dilihat hasil respirasi tersebut
berupa gelembung ayang terdapat pada tabung durham. Dan sekali lagi kami tidak
menemukan adanya gelembung didalam tabung durham dan tidak terlihatnya ada
perubahan warna pada larutan pada media uji.
Namun bukan berarti sampel yang
kami uji tidak mengandung Coliform, karena setelah ditelaah lagi
diberbagai referensi, yang ada, seharusnyauntuk air sungai yang langsung dapat
diminum sekalipun masih terdapat Coliform meski dalam jumlah yang sangat
sedikit.
VI.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Terdapat dua kemungkinan yang
dapat kami simpulkan dalam praktikum kali ini. Kemungkinan pertama bahwa memang
air yang kami uji merupakan air yang layak diminum karena kami tidak menemukan
adanya gelembung maupun perubahan pada larutan LB. Berarti tidak adanya mikroorganisme
patogen yang terdapat dalam air. Kemungkinan kedua terletak pada kesalahan yang
tidak kami sadari selama prosedur dilakukan hingga Coliform tidak dapat
berkembang dalam medium uji.
B. Saran
Pada praktikum ini banyak
kesalahan dalam prosedur yang dilakukan, sehingga disarankan agar
setiap perlakuan dilakukan sesuai prosedur dan aturan- aturan agar hasil
pengamatan sesuai dengan yang diharapkan.
REFERENSI
Adam
Syamsunir.1992.Dasar-Dasar Mikrobiologi dan Parasitologi untuk
Perawatan.Jakarta:Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Colome,JS. Et
al. 2001. Laboratory Exercises in Microbiology. New York : West Publishing Company
Cowan,ST.
2004. Manual for the Identification of
Medical Fungi. London: Cambridge University Press..
Fardiaz, S.1997.
Mikrobiologi Pangan 1. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Gobel, Risco B.
2008. Mikrobiologi Umum Dalam Praktek. Makasar:Universitas Hasnuddin
Press
Lim,D. 2006.
Microbiology. McGraw-Hill. New York.
Suriawiria, U.
2005. Mikrobiologi Dasar. Jakarta: Papas Sinar Sinanti.
Suriawuria,U.1985.
Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta:Gramedia
Pelczar, M.J dan
E.C.S. Chan. 2006. Dasar-dasar Mikrobiologi. Jakarta: UI Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar