Makalah
Desain Pembelajaran
Tentang
Media Dan Alat Pembelajaran
Oleh
Ilva Yuningsih :14106028
Nanda Afra Ayu :14106045
Dosen:
Jurusan pendidikan Biologi Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar
2016/2017
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Media pembelajaran merupakan salah
satu komponen pembelajaran yang mempunyai peranan penting dalam Kegiatan
Belajar Mengajar. Pemanfaatan media seharusnya merupakan bagian yang harus
mendapat perhatian guru / fasilitator dalam setiap kegiatan pembelajaran. Oleh
karena itu guru / fasilitator perlu mempelajari bagaimana menetapkan media
pembelajaran agar dapat mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam
proses belajar mengajar.
Pada
kenyataannya media pembelajaran masih sering terabaikan dengan berbagai alasan,
antara lain: terbatasnya waktu untuk membuat persiapan mengajar, sulit mencari
media yang tepat, tidak tersedianya biaya, dan lain-lain. Hal ini sebenarnya
tidak perlu terjadi jika setiap guru / fasilitator telah mempunyai pengetahuan
dan ketrampilan mengenai media pembelajaran.
B.
Tujuan
Dari latar
belakang diatas, diharapkan mahasiswa mampu:
1.
Mengetahui
pengertian media pembelajaran
2.
Mengetahui
pengertian alat pembelajaran
3.
Mengetahui
fungsi dan manfaat media pembelajran
4.
Mengetahui
jenis-jenis media pembelajaran
5.
Mengetahui
pertimbangan pemilihan media pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin
medius yang secara harfiah berarti ’tengah’, ’perantara’, atau ’pengantar’.
Secara lebih khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronik untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal. AECT
(Association of Education and Communication Technology) memberi batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan
atau informasi. Disamping sebagai sistem penyampai atau pengantar, media yang
sering diganti dengan kata mediator, dengan istilah mediator media menunjukkan
fungsi atau perannya, yaitu mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak
utama dalam proses belajar, yaitu siswa dan isi pelajaran. Ringkasnya, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran (Azhar
Arsyad, 2010: 3).
Media
pembelajaran bisa dipahami sebagai media yang digunakan dalam proses dan tujuan
pembelajaran. Pada hakikatnya proses pembelajaran juga merupakan komunikasi,
maka media pembelajaran bisa dipahami sebagai media komunikasi yang digunakan
dalam proses komunikasi tersebut, media pembelajaran memiliki peranan penting
sebagai sarana untuk menyalurkan pesan pembelajaran.
B.
Pengertian Alat Pembelajaran
Yang dimaksud dengan alat bantu
pendidikan adalah alat yang mempermudah dalam penyampaian bahan pendidikan atau
pengajaran. Alat bantu ini sering disebut alat peraga karena berfungsi untuk
membantu dan meragakan sesuatu dalam proses pengajaran. Alat peraga ini disusun
berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima
atau ditangkap oleh panca indera.
Alat bantu pembelajaran atau alat
untuk membantu guru (pendidik) dalam memperjelas materi (pesan) yang akan
disampaikan. Oleh karena itu alat bantu pembelajaran disebut juga alat bantu
mengajar (teaching aids). Misalnya OHP/OHT, film bingkai (slide) foto, peta,
poster, grafik, flip chart, model benda sebenarnya dan sampai kepada lingkungan
belajar yang dimanfaatkan untuk memperjelas materi pembelajaran.
Gambar 1. Bagan
Penggolongan Media (Bambang Warsita, 2008: 124)
C.
Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai (2002:
2), mengemukakan manfaat media pembelajaran dalam proses belajar siswa yaitu:
1.
Pembelajaran
akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menumbuhkan motivasi belajar.
2.
Bahan
pembelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami oleh siswa
sehingga memungkinkannya menguasai dan mencapai tujuan pembelajaran.
3.
Metode
mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata komunikasi verbal melalui penuturan
kata-kata oleh guru, sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan
tenaga, apalagi bila guru mengajar pada setiap jam pelajaran
4.
Siswa
dapat lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak hanya mendengarkan
uraian guru, tetapi juga aktivitas lain seperti mengamati, melakukan
mendemonstrasikan, memamerkan, dll.
Beberapa manfaat praktis dari
penggunaan media pembelajaran di dalam proses belajar mengajar sebagai berikut:
1.
Media
pembelajaran dapat memperjelas penyajian pesan dan informasi sehingga dapat
memperlancar dan meningkatkan proses dan hasil belajar.
2.
Media
pembelajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat
menimbulkan motivasi belajar, interaksi lebih langsung antara siswa dan
lingkungannya.
3.
Media
pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang, dan waktu.
a.
Objek
atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat
diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, radio, atau model.
b.
Objek
atau benda yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh indera dapat disajikan
dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar.
c.
Kejadian
langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat
ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide, disamping secara verbal.
d.
Objek
atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat dapat ditampilkan
secara konkret melalui film, gambar, slide, atau simulasi komputer.
e.
Kejadian
atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti
komputer, film, dan video.
f.
Peristiwa
alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan
memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan
dengan teknik-teknik rekaman seperti time lapse untuk film, video, slide, atau
simulasi komputer.
4.
Media
pembelajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang
peristiwa-peristiwa lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi
langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya.
D.
Macam-macam Media Pembelajaran
Media pembelajaran banyak sekali
jenis dan macamnya. Beberapa media yang paling akrab dan hampir semua sekolah
memanfaatkan adalah media cetak (buku) dan papan tulis. Selain itu, banyak juga
sekolah yang telah memanfaatkan jenis media lain seperti gambar, model,
overhead projektor (OHP) dan obyek obyek nyata. Sedangkan media lain seperti
kaset audio, video, VCD, slide (film bingkai), serta program pembelajaran
komputer masih jarang digunakan meskipun sebenarnya sudah tidak asing lagi bagi
sebagian besar guru. Meskipun demikian, sebagai seorang guru alangkah baiknya
Anda mengenal beberapa jenis media pembelajaran tersebut. Hal ini dimaksudkan
agar mendorong kita untuk mengadakan dan memanfaatkan media tersebut dalam
kegiatan pembelajaran di kelas.
|
|
Gambar
2. Macam-macam media pembelajaran (Hujair 2009: 29).
Gambar 3. Bagan
macam-macam media pembelajaran
Ada berbagai cara dan sudut pandang
untuk menggolongkan jenis media. Rudy Bretz (1971) yang dikutip Sadiman, dkk
(1996: 20), mengidentifikasi jenis jenis media berdasarkan tiga unsur pokok
yaitu: suara, visual dan gerak. Berdasarkan tiga unsur tersebut, Bretz
mengklasifikasikan media ke dalam delapan kelompok, yaitu: 1) media audio, 2)
media cetak, 3) media visual diam, 4) media visual gerak, 5) media audio semi
gerak, 6) media semi gerak, 7) media audio visual diam, 8) media audio visual
gerak.
Beberapa pengelompokkan media dapat
dilihat sampai saat ini belum ada suatu pengelompokkan media yang mencakup
segala aspek, khususnya untuk keperluan pembelajaran. Pengelompokkan yang ada,
dilakukan atas bermacam-macam kepentingan. Masih ada pengelompokkan yang dibuat
oleh ahli lain, namun apapun dasar yang digunakan dalam pengelompokan itu,
tujuannya sama yaitu agar orang lebih mudah mempelajarinya.
Sebagai seorang guru, perlu
mengikuti perkembangan teknologi khususnya yang berkaitan dengan media
pembelajaran. Sehingga paling tidak kita dapat lebih mengenalnya. Beberapa
jenis media tentu pernah Anda gunakan, beberapa jenis yang lain mungkin juga
sudah Anda kenal meskipun belum pernah menggunakannya dalam pembelajaran. Jenis
media mana yang akan kita gunakan, sangat tergantung pada kebutuhan dan kondisi
yang ada di lapangan.
1.
Media
Visual
Setiap jenis media, mempunyai karakteristik (kekhasan) tertentu,
yang berbeda beda satu sama lain. Masing-masing media tentu memiliki kelebihan
dan kelemahan. Tidak semua jenis media yang disebutkan di atas akan dibahas di
sini. Untuk mempermudah pembahasan karena pertimbangan praktis, maka jenis
media yang akan dibahas di sini hanya dipilih beberapa media yang biasa
digunakan dalam pembelajaran.
a.
Media
Pandang Yang Tidak Diproyeksikan
Pengertian media pandang yang tidak diproyeksikan ialah bahwa media
yang digunakan itu tidak membutuhkan suatu alat bantu lain (misalnya suatu
proyektor) untuk melihatnya. Media seperti ini sangat banyak, mudah diperoleh,
dan mudah digunakan secara luas dikelas bila dibanding dengan media pandang
yang lain.
Kelompok media ini sering disebut sebagai media pameran (displayed
media). Jenis media yang tidak diproyeksikan antara lain: realia, model, dan
grafis. Ketiga jenis media ini dapat dikategorikan sebagai media sederhana yang
penyajiannya tidak memerlukan tenaga listrik.
1)
Media
grafis
Media grafis tergolong jenis media
visual yang menyalurkan pesan lewat simbol-simbol visual. Grafis juga berfungsi
untuk menarik perhatian, memperjelas sajian pelajaran, dan mengilustrasikan
suatu fakta atau konsep yang mudah terlupakan jika hanya dijelaskan melalui
penjelasan verbal saja.
2)
Media
realita
Media realia adalah benda nyata yang
digunakan sebagai bahan atau sumber belajar. Pemanfaatan media realia tidak
harus dihadirkan secara nyata dalam ruang kelas, melainkan dapat juga dengan
cara mengajak siswa melihat langsung (observasi) benda nyata tersebut ke
lokasinya. Realia dapat digunakan dalam kegiatan belajar dalam bentuk sebagaimana
adanya, tidak perlu dimodifikasi, tidak ada pengubahan kecuali dipindahkan dari
kondisi lingkungan aslinya.
3)
Media
model
Penggunaan model sebagai media dalam
pembelajaran dimaksudkan untuk mengatasi kendala tertentu untuk pengadaan
realia. Model suatu benda dapat dibuat dengan ukuran yang lebih besar, lebih
kecil atau sama dengan benda sesungguhnya. Model juga bisa dibuat dalam wujud
yang lengkap seperti aslinya, bisa juga lebih disederhanakan hanya menampilkan
bagian/ciri yang penting. Contoh model adalah: candi borobudur, pesawat terbang
atau tugu monas yang dibuat dalam bentuk mini.
b.
Media
yang diproyeksikan
1)
Transparansi
OHP
Berbeda dengan media-media visual terdahulu yang tidak memerlukan
alat penyaji, transparansi OHP visualnya diproyeksikan ke layar menggunakan
proyektor. Media ini terdiri dari dua perangkat, yaitu perangkat lunak
(software) dan perangkat keras (hardware). Perangkat lunaknya berupa
transparansi yang disebut OHT (overhead transparancy), sedangkan perangkat
lunaknya adalah OHP (overhead projector).
2)
Film
Bingkai/slide
Film bingkai/slide adalah suatu film transparan yang umumnya
berukuran 35 mm. Dalam satu paket program film bingkai berisi beberapa bingkai
film yang terpisah satu sama lain. Sebagai suatu program, maka durasi (lama
putar) film bingkai sangat bervariasi, tergantung jumlah bingkai filmnya. Waktu
yang diperlukan untuk menayangkan setiap bingkai juga bervariasi. Film bingkai
ada juga yang dilengkapi dengan paralatan audio, sehingga selain gambar, juga
bisa menyajikan suara. Film bingkai yang dilengkapi dengan audio dinamakan film
bingkai suara atau slide suara.
2.
Media
Audio
Media audio yang dibahas di sini
khusus kaset audio karena media inilah yang paling sering digunakan di sekolah.
Program kaset audio termasuk media yang sudah memasyarakat hingga ke pelosok pedesaan.
Program kaset audio merupakan sumber yang cukup ekonomis karena biaya yang
diperlukan untuk pengadaan dan perawatan cukup murah. Beberapa kelebihan
program audio adalah:
a.
materi
pelajaran yang sudah terekam tak akan berubah, jika diperlukan bisa digandakan
berkali kali sesuai jumlah yang dibutuhkan.
b.
untuk
jumlah sasaran yang banyak, biaya produksi dan penggandaannya relatif murah.
c.
jika
diperlukan, rekaman dapat dihapus dan kasetnya masih dapat dipergunakan.
d.
peralatan
penyajinya (tape recorder) juga termasuk murah bila dibandingkan dengan
peralatan audio visual lainnya.
e.
pengoperasian
dan perawatannya juga mudah, tempat perbaikannya mudah ditemukan disekitar
sekolah.
f.
program
kaset audio dapat menyajikan kegiatan, materi pelajaran dan sumber belajar yang
berasal dari luar kelas/sekolah seperti: hasilwawancara, rekaman peristiwa, dan
dokumentasi sehingga dapat memperkaya pengalaman belajar siswa (Damin, 1995)
Program audio sangat cocok untuk
menyajikan materi pelajaran yang bersifat auditif, seperti pelajaran bahasa
asing dan seni suara. Program audio mampu menciptakan suasana yang imajinatif
dan membangkitkan sentuhan emosional bagi siswa.
3.
Media
Audio Visual
a.
Media
Video
Media video merupakan salah satu
jenis media audio visual. Jenis media audio visual lain misalnya film, tetapi
yang akan dibicarakan di sini hanyalah media video, karena media inilah yang
sudah banyak dikembangkan untuk keperluan pembelajaran. Sebagian besar fungsi
film sudah bisa digantikan oleh media video. Biaya produksi dan perawatan video
juga lebih murah dibandingkan film, pengoperasiannyapun jauh lebih praktis
sehingga tak heran bila media video saat ini lebih populer dan diminati
dibandingkan media film. Oleh sebab itu saat ini media video telah banyak
diproduksi untuk keperluan pembelajaran.
Pesan yang dapat disajikan melalui
video dapat bersifat fakta (obyek, kejadian, atau informasi nyata), dapat pula
bersifat fiktif. Pada mata pelajaran yang banyak mempelajari keterampilan
motorik, media video sangat diperlukan. Dengan kemampuanya untuk menyajikan
gerakan lambat (slow motion), maka media ini akan memudahkan siswa mempelajari
prosedur gerakan tertentu secara lebih rinci dan jelas
b.
Media
Komputer
Teknologi berbasis komputer
merupakan cara-cara memproduksi dan menyampaikan bahan belajar dengan
menggunakan perangkat yang bersumber pada mikroprosesor Seels & Richey
(2000) yang dikutip Bambang Warsita (2008: 33). Pada dasarnya teknologi
berbasis komputer menampilkan informasi kepada peserta didik melalui tayangan
di layar monitor. Berbagai aplikasi komputer untuk pembelajaran biasanya
disebut Computer Based Instructional (CBI) Computer Assisted Intructional
(CIA), atau Computer Managed Intructional (CMI), Intructional Aplication of
Computer (IAC), Instruction Assisted Learning (IAL). Dalam bahasa Indonesia
diartikan sebagai pembelajaran berbantu komputer.
Bambang Warsita (2008: 34) teknologi
komputer berupa perangkat keras (hardware) maupun perangkat luank (software)
biasanya memiliki karakteristik sebagai berikut: 1) Dapat digunakan secara
acak, disamping secara linier, 2) Dapat digunakan dengan peserta dengan
keinginan peserta didik di samping menurut cara seperti yang dirancang oleh
pengembangnya, 3) Gagasan-gagasan biasanya diungkapkan secara abstrak dengan
mengunakan kata, simbol, maupun grafis, 4) Prinsip-prinsip ilmu kognitif
diterapkan selama pengembangan, dan 5) Belajar dapat berpusat pada peserta
didik dengan tingkat interaktivitas tinggi.
1)
Multimedia
Saat ini, teknologi komputer tidak
hanya digunanakan sebagai sarana komputasi dan pengolahan kata, tetapi juga
sebagai sarana untuk belajar multimedia yang memungkinkan siswa membuat desain
dan rekayasa suatu konsep dan ilmu pengetahuan. Sajian multimedia berbasis
komputer dapat diartikan sebagai teknologi yang mengoptimalkan peran komputer
sebagai sarana untuk menampilkan dan merekayasa teks, grafik, dan suara dalam
sebuah tampilan yang terintegrasi. (Dina indriana, 2011: 100)
Bambang Warsita (2008: 36-37) dengan
multimedia atau teknologi terpadu ini mempunyai karakteristik sebagai berikut :
a)
Dapat
digunakan secara acak, disamping secara linier.
b)
Dapat
digunakan dengan peserta dengan keinginan peserta didik di samping menurut cara
sperti yang dirancang oleh pengembangnya.
c)
Gagasan-gagasan
seiring disajikan secara realistik dalam konteks pengalam peserta didik,
relevan dengan kondisi peserta didik dan di bawah kendali peserta didik.
d)
Prinsip
teori belajar kognitif dan konstruktivisme diterapkan dalam pengembangan dan
pemanfaatan bahan pembelajaran.
e)
Belajar
dipusatkan dan diorganisasikan menurut pengetahuan kognitif sehingga
pengetahuan tebentuk pada saat digunakan.
f)
Bahan
belajar menunjukan interaktivitas peserta didik yang tinggi.
g)
Sifat
bahan yang mengintegrasikan kata-kata dan contoh dari banyak sumber media.
Metode perancangan media pembelajaran
yang digunakan dalam pembuatan media pembelajaran adalah setelah media
terkumpul, selanjutnya diolah dengan software grafik yakni: Coreldraw untuk
menggambar, photoshop untuk mengedit gambar (foto), ulead video studio untuk
mengedit video, dan flashmaker untuk membuat animasi flash :
a)
Animasi
Flash
Tujuan pada pengembangan media
pembelajaran untuk membuat suatu konsep pembuatan media animasi. Pada dasarnya
animasi adalah sekumpulanobjek yang digerakkan sedemikian rupa dengan urutan
tertentu. Program animasi flash memungkinkan pengguna menelusuri seluruh isi
media flash dengan memanfaatkan tombol navigator yang terdapat dalam media
flash, ini yang menjadikan media flash terkesan interaktif dengan pengguna.
b)
CorelDRAW
CorelDRAW adalah sebuah editor grafis
vektor yang dikembangkan dan dipasarkan oleh Corel Corporation di Ottawa,
Kanada. Beberapa inovasi untuk ilustrasi berbasis vektor berasal dari CorelDRAW
seperti: sebuah tool pengedit simpul (node-edit tool) yang beroperasi berbeda
pada objek yang berbeda, fit text-to-path (penyesuaian teks dengan bentuk
objek), stroke-before-fill, quick fill/stroke color selection palettes,
perspective projections, mesh fills and complex gradient fills.
c)
Adobe
Photoshop
Photoshop mempunyai kelebihan yang
tak tertandingi untuk mengedit/ merekayasa sebuah gambar foto. Gambar-gambar
hasil bidikan kamera bisa dimanipulasi sedemikian rupa untuk meningkatkan nilai
artistiknya. Untuk tujuan memperindah foto yang akan diaplikasikan ke dalam
adobe flash maker. Tujuan memanipulasi bukan untuk menyamarkan bentuk asli
sebuah benda melainkan untuk menambah kesan dan penyajian yang sedapat mungkin
penulis tujukan untuk menarik minat siswa.
d)
Ulead
Video Studio.
Ulead bersama dengan Pinnacle dan
Adobe movie Maker, Berjaya mengambil peran sebagai software yang membantu untuk
mengedit sebuah video.
2)
E-Learning
E-learning merupakan singkatan dari Elektronic Learning, merupakan
cara baru dalam proses belajar mengajar yang menggunakan media elektronik
khususnya internet sebagai sistem pembelajarannya. E-learning merupakan dasar
dan konsekuensi logis dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi
e-learning disampaikan dengan memanfaatkan perangkat komputer.
E-learning bisa mencakup pembelajaran secara formal maupun
informal. E-learning secara formal, misalnya adalah pembelajaran dengan
kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes yang telah diatur dan disusun berdasarkan
jadwal yang telah disepakati pihak-pihak terkait (pengelola e-learning dan
pembelajar sendiri).
E.
Pertimbangan Pemilihan Media
Menentukan pemilihan media
pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran di kelas,
pertimbangan media yang akan digunakan dalam pembelajaran menjadi pertimbangan
utama, berikut adalah gambaran menyeluruh proses pemilihan media menurut (Anderson
Ronal H, 1994: 27):
Langkah pertama : Anda menentukan
apakah pesan anda bersifat pembelajaran atau informasi.
Langkah kedua : Anda menentukan
bagaimana caranya anda mentransmisikan pesan anda, apakah ini media untuk
membantu seorang instruktur atau suatu media yang menunjukan terjadinya
pembelajaran mandiri atau kelompok tanpa seorang instruktur.
Langkah ketiga : Menggunakan diagram
akan membantu untuk menentukan cirri-ciri pelajaran anda, dan
selanjutnyamemperkecil jumlah pilihan media serta membimbing anda menentukan
golongan media tertentu yang cocok untuk tujuan instruksional anda.
Langkah keempat : Menentukan media
yang paling sesuai dalam kategorinya, yaitu media yang paling cocok bagi
populasi siswa anda, kapasitas produksi setempat, fasilitas, kebijakan dan dana
Langkah kelima : Kembali ke media
yang pertama kali dan kemudian mempelajari daftar cirri-ciri khas dari media
ini, serta keterbatasan dan kelebihannya dalam penyajian jika media itu
nampaknya memadai, maka anda harus melengkapi bagian pertama dari daftar cek.
Ini berarti anda harus meminjam kemabali kemudian menyaring pilihan anda.
Ingat, pertanyaan-pertanyaan dibagian ini berhubungan dengan harapan-harapan
siswa, isi dan tujuan pelajaran. Tetapi jika setelah diproses ternyata media itu
tak sesuai, maka kembalilah kelangkah keempat dan tentukan pilihan lain dari
daftar yang sama. Sekali lagi periksalah daftar cek untuk media itu sampai anda
betul-betul yakin dan puas bahwa media itu betul-betul cocok untuk kondisi
pembelajaran anda.
Langkah keenam : Setelah memiliki
media yang cocok, maka anda masuk kelangkah keenam, yakni merencanakan
tespengembangan bagi media tersebut juga bagi bahan-bahan pelajaran anda.
Ely (1982) yang dikutip Hujair AH
Sanaky (2009: 29), menyatakan untuk memilih media pembelajaran, seyogianya
tidak terlepas dari konteksnya. Dalam artian media sebagai komponen sistem
intruksional secara keseluruhan. Menurutnya, meskipun tujuan dan isinya sudah
diketahui, tetapi faktor lain dalam proses pembelajaran perlu dipertimbangkan
agar pembelajaran dapat mencapai tujuan dengan baik. Dick dan Carey (1978) yang
dikutip Hujair AH Sanaky (2009: 32-33), menyebutkan bahwa di samping kesesuaian
dengan tujuan pembelajaran, masih ada faktor lain yang perlu dipertimbangkan
dalam memilih media :
1.
Tersedianya
sumber setempat. Artinya apabila media tersebut tidak tesedia, maka harus
dibeli.
2.
Apakah
tesedianya dana, tenaga dan fasilitas.
3.
Kepraktisan
dana, tenaga dalam kondisi apapun dan waktu kapanpun, serta mudah dibawa ke
mana-mana sesuai dengan keperluan.
4.
Faktor
efektifitas dan efisiensi biaya, apabila dimanfaatkan untuk jangka yang relatif
lama. Media yang pengadaannya memerlukan investasi mahal, tetapi sifatnya tidak
dapat disesuaikan dengan kebutuhan perkembangan. Misalnya, materinya sudah kadaluarsa,
maka lebih baik memilih media yang murah seperti brosur dan lain-lain yang
tahan lebih lama.(Bahri, 2010)
BAB
IV
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Dari keterangan di atas, dapat
disimpulkan bahwa media pembelajaran dengan faktor-faktor pemebelajaran lainnya
sangat erat hubungannya dan independensi antara satu faktor lainya dalam proses
pembelajaran. Masing-masing komponen tersebut tidak terpisah, tapi menyatu satu
dengan yang lain. Tetapi selain hal-hal tersebut, ada juga komponen lain yang
perlu dan harus diperhatikan saat memilih dan menggunakan media yaitu:
1. Daya jangkau, terhadap pengajaran individu, pengajaran kelompok
dan pengajaran masal.
2. Keluwesan pakai yaitu kapan media tersebut akan digunakan,
dimana akan digunakan dan audiennya siapa.
3. Ketergantungan artinya media yang digunakan juga tergantung pada
sarana dan fasilitas yang lain.
4. Kendali, siapa yang akan mengendalikan media tersebut.
5. Atribut kualitas hasil media yang digunakan dalam proses
belajar.
6. Biaya media yang digunakan mahal atau murah dan juga daya
tahannya sehingga dapat dipertimbangkan biaya produksi atau pembelian.
Daftar
Pustaka
Azhar,Arsyad. 2000. Media
Pengajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Djamarah,S.Bahri,dkk2010. Strategi Belajar
mengajar, Jakarta : Rineka Cipta
Damin, Sudarwan. 1995. Media
komunikasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara
Sadiman,Arief.S,dkk. 2002, Media
Pendidikan, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Warsita, Bambang. 2008. Media
Pembelajaran, Jakarta : PT Raja Grafindo Persada
Tidak ada komentar:
Posting Komentar