Selasa, 11 Oktober 2016

Jurnal Mikrobiologi Tentang Isolasi Mikroorganisme


JURNAL MIKROBIOLOGI
TENTANG
ISOLASI MIKROORGANISME
OLEH

NANDA AFRA AYU
14106045
KELOMPOK III
LOKAL B

DOSEN PEMBIMBING:
AIDHYA IRHASH PUTRA, S.Si M.P

ASISTEN PEMBIMBING:
MASTOMY
THE BEST FIRDAUS
YORA AGUSTIN

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSSANGKAR

2016/2017



ISOLASI MIKROORGANISME
KELOMPOK III : NANDA AFRA AYU
JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BATUSANGKAR

ABSTRAK
Isolasi mikroorganisme di udara adalah suatu metode penangkapan mikroorganisme diudara dengan petridish yang telah di isi dengan medium agar. Mikroba yang dapat ditangkap dengan menggunakan PDA dan Na adalah berupa bakteri dan fungi yang banyak dijumpai ditempat-tempat umum biasa dikunjungi bahkan dianggap bersih oleh mata telanjang. Jumlah koloni, bentuk dan warna yang didapat beraneka ragam tergantung dimana dan medium apa yang digunakan serta lama waktu unkubasi.
Keyword: Mikroba, Isolasi Udara


  I.     PENDAHULUAN
A.    Mikroba
Definisi mikroba adalah sebagai ilmu yang mempelajari tentang organisme mikroskopis. Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani mikros = kecil, bios = hidup dan logos = ilmu. Ilmuwan menyimpulkan bahwa mikroorganisme sudah dikenal lebih kurang 4 juta tahun yang lalu dari senyawa organik kompleks yang terdapat di laut, atau mungkin dari gumpalan awan yang sangat besar yang mengelilingi bumi. Sebagai makhluk hidup pertama di bumi, mikroorganisme diduga merupakan nenek moyang dari semua makhluk hidup.
Awal perkembangan ilmu mikrobiologi pada pertengahan abad 19 oleh beberapa ilmuwan dan telah membuktikan bahwa mikroorganisme berasal dari mikroorganisme sebelumnya bukan dari tanaman ataupun hewan yang membusuk. Selanjutnya ilmuwan membuktikan bahwa mikroorganisme bukan berasal dari proses fermentasi tetapi merupakan penyebab proses fermentasi, misalnya buah anggur menjadi minuman yang mengandung alkohol. Ilmuwan juga menemukan bahwa mikroba tertentu menyebabkan penyakit tertentu. Pengetahuan ini merupakan awal pengenalan dan pemahaman akan pentingnya mikroorganisme bagi kesehatan dan kesejahteraan manusia. Awal abad 20 ahli mikrobiologi telah meneliti bahwa mikroorganisme mampu menyebabkan berbagai macam perubahan kimia baik melalui penguraian maupun sintesis senyawa organik yang baru. Hal inilah yang disebut dengan biohemial divesity atau keaneka ragaman biokimia yang menjadi ciri khas mikroorganisme. Disamping itu, yang penting lainnya adalah mekanisma perubahan kimia oleh mikroorganisme sangat mirip dengan unity in biochemistry yang artinya bahwa proses biokimia pada mikroorganisme adalah sama dengan proses biokimia pada semua makhluk hidup termasuk manusia. Bukti yang lebih baru menunjukkan bahwa informasi genetik pada semua organisme dari mikroba hingga manusia adalah DNA. Pengambilan informasi genetika dari mikrorganisme karena sifatnya sederhana dan perkembangbiakan yang sangat cepat serta adanya berbagai variasi metabolisma. Saat ini mikroorganisme diteliti secara insentif untuk mengetahui dasar fenomena biologi.
Mikroorganisme juga merupakan sebagai sumber produk dan proses yang menguntungkan masyarakat, misalnya: alkohol yang dihasilkan melalui proses fermentasi dapat digunakan sebagai sumber energi. Strain-strain dari mikroorganisme yang dihasilkan melalui proses  rekayasa genetika dapat diterima. Sekarang insulin yang dibutuhkan manusia dapat diproduksi dalam jumlah tak terhingga oleh bakteri yang telah direkayasa.
Mikroorganisme juga mempunyai potensi yang cukup besar untuk membersihkan lingkungan, misalnya: dari tumpukan minyak di lautan dipergunakan sebagai herbisida dan insektisida di bidang pertanian.
Hal ini karena mikroorganisme mempunyai kemampuan untuk mendekomposisi/menguraikan senyawa kimia komplek. Kemampuan mikroorganisme yang telah direkayasa untuk tujuan tertentu menjadikan lahan baru dalam mikrobiologi industri yang dikenal dengan bioteknologi. Jika anda membaca tentang mikroorganisme anda akan menghargai, mengagumi mikroorganisme seperti bakteri, alga, protozoa dan virus merupakan organisme yang sering tidak terlihat. Beberapa diantaranya bersifat patogen bagi manusia, hewan maupun tumbuhan. Beberapa dapat menyebabkan lapuknya kayu dan besi. Tetapi banyak diantaranya berperan penting dalam lingkungan sebagai dekomposer. Beberapa diantaranya digunakan dalam menghasilkan (manufacture) substansi yang penting di bidang kesehatan maupun industri makanan.
Udara merupakan suatu kompo-nen yang paling utama untuk memper-tahankan kehidupan. Karena metabolis-me dalam tubuh suatu makhluk hidup tidak mungkin bisa terjadi tanpa oksigen dalam udara. Kelompok mikro-organisme yang paling banyak ditemukan sebagai jasad hidup yang tidak diharapkan kehadirannya melalui udara, umumnya disebut  jasad kontaminan. Adapun kelompok jamur yang termasuk dalam jasad kontaminan antara lain adalah: Aspergillus, Mucor, Rhizopus, Penicillium, dan Trichoder-ma. (Sastrawijaya, 2000).
Persyaratan kualitas udara dalam ruang diatur berdasarkan standar NH&MRC (National  Health Medical Research Counsil). Kualitas udara masih memenuhi standar apabila   total koloni   kapang   kurang dari   sama dengan 150  CFU/m3udara.
Mikroorganisme merupakan mahluk hidup yang sangat banyak, baik ditanah, air maupun udara. Untuk itu perlunya isolasi mendapatkan mikroor-ganisme tersebut. Populasi yang besar dan kompleks dengan berbagai mikroba terdapat dalam tubuh manusia termasuk dimulut, saluran pencernaan dan kulit. Isolasi adalah cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya, sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobianya berasal dari pembelahan dari satu seltunggal. Kultur murni atau biakan murni diperlukan karena semua metode mikrobiologis yang digunakan untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri kultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu populasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja.
Di alam bebas  tidak ada bakteri yang hidup sendiri terlepas dari spesies lainnya. Di laboratorium, supaya kita hanya mendapat satu spesies saja dalam suatu biakan campuran menjadi biakan murni memerlukan tehnik-tehnik untuk mengisolasi. Populasi campuran menjadi satu populasi sel. Biakan murni adalah biakan yang hanya terdiri dari satu populasi jenis mikroba yang semuanya berasal dari satu sel induk. Isolasi bakteri artinya memisahkan satu jenis bakteri dari biakan campuran menjadi biakan murni. Untuk mengisolasi suatu spesies dikenal beberapa cara, yaitu: (Ani Murniati, 2002)
B.    Isolasi Mikroba
Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal ini dapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya (Krisno, 2011).
Isolasi suatu mikrobia ialah memisahkan mikrobia tersebut dari lingkungannya di alam dan menumbuhkannya sebagai biakan murni dalam medium buatan. Isolasi harus diketahui cara-cara menanam dan menumbuhkan mikrobia pada medium biakan serta syarat-syarat lain untuk pertumbuhannya. Memindahkan bakteri dari medium lama kedalam medium yang baru diperlukan ketelitian dan pengsterilan alat-alat yang digunakan, supaya dapat dihindari terjadinya kontaminasi. Pada pemindahan bakteri dicawan petri setelah agar baru, maka cawan petri tersebut harus dibalik, hal ini berfungsi untuk menghindari adanya tetesan air yang mungkin melekat pada dinding tutup cawan petri (Alam dkk. 2013)
Bakteri mudah ditemukan di air, udara dan tanah. Mereka hidup dalam suatu koloni, baik bersimbiose, bebas ataupun parasit pada makhluk hidup. Jumlah bakteri di alam sangat melimpah dengan keragaman yang sangat tinggi. Untuk mempelajari kehidupan dan keragaman bakteri, diperlukan suatu usaha untuk mengembakbiakkan mereka dalam skala laboratorium. Pengembangbiakan ini dilakukan dengan menumbuhkan bakteri dari sumber isolat, seperti tanah, udara, sisa makanan, dan lain-lain, dalam media yang mengandung nutrisi. Media pertumbuhan bakteri sangat beragam, mulai dari media selektif, media penyubur, media diferensial, dll. Masing-masing media memiliki fungsi berbeda dan digunakan tergantung tujuan dari praktikan. Dalam mempelajari sifat pertumbuhan dari masing-masing jenis mikroorganisme, maka mikroorganisme tersebut harus dipisahkan satu dengan yang lainnya, sehingga didapatkan kultur murni yang disebut isolat. Kultur murni merupakan suatu biakan yang terdiri dari sel-sel dari satu species atau satu galur mikroorganisme. Kultur murni diperoleh dengan cara isolasi menggunakan metode tuang maupun gores (Elfita, 2010).
Dalam kegiatan mikrobiologi pembuatan isolasi dilakukan dengan cara mengambil sampel mikroba dari lingkungan yang ingin diteliti. Dari sampel tersebut kemudian dikultur/dibiakan dengan menggunakan media universal atau media selektif, tergantung tujuan yang ingin dicapai. Untuk mendapatkan atau menumbuhkan jenis mikroorganisme tertentu, maka dilakukan isolasi. Dengan isolasi inilah dapat diidentifikasi jenis bakteri tertentu baik dari kelimpahan maupun morfologinya. Isolasi bakteri merupakan suatu cara untuk memisahkan atau memindahkan mikroba tertentu dari lingkungannya sehingga diperoleh kultur murni atau biakan murni. Kultur murni ialah kultur yang sel-sel mikrobanya berasal dari pembelahan dari satu sel tunggal. Kultur murni atau biakan murni sangat berguna didalam mikrobiologi, yaitu untuk menelaah dan mengidentifikasi mikroorganisme, termasuk penelaahan ciri-ciri cultural, morfologis, fisiologis, maupun serologis, memerlukan suatu popolasi yang terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Sebelum mengisolasi, harus diketahui mikroba apa yang akan diisolasi dan habitatnya menentukan sampel dan media apa yang akan digunakan. Pemilihan mikroba sebagai sumber enzim mempunyai beberapa keuntungan bila dibandingkan yang diisolasi dari tanaman ataupun hewan. Antara lain adalah sel mikroba relatif lebih mudah ditumbuhkan, kecepatan pertumbuhan relatif lebih cepat, skala produksi sel lebih mudah ditingkatkan bila dikehendaki produksi yang lebih besar, biaya produksinya relatif rendah, kondisi selama produksi tidak tergantung oleh adanya pergantian musim dan waktu yang dibutuhkan dalam proses produksi lebih pendek (Torben,2007)
II.     WAKTU DAN TEMPAT
Praktikum  mikrobiologi  tentang isolasi mikroorganisme ini dilaksanakan pada hari kamis, 29 september 2016 pukul 7.15 WIB sampai dengan selesai, di kamar mandi khusus laki-laki, Gedung L lantai 1, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Batusangkar.
III.     ALAT DAN BAHAN
Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu:  Autoclave (Tomy Es-315), Autoclave (All American), Laminar (Robus ph: 021 7354878), Timbangan Digital (Lutron GM-500), Hot Plate Stirrer (Labtech), Gelas Ukur (YZ 250 ml ± 2 ml), Gelas Kimia (Pyrex 1 wakl Te-32 500 ml), Batang Pengaduk, Spatula, Kapas (Swand Brand), Kain Kasa, Benang Jagung, Sprayer (Tudor Jet Sprayer), Lampu Spritus, Erlenmeyer (Pyrex 1 wakl Te-32 250 ml), Petri Disch.
Sedangkan bahan yang digunakan adalah Alkohol 70 %, Aquades (Twist), PDA (Potato Dextrose Agar), NA (Nutrient Agar).

IV.     PROSEDUR KERJA
Bahan Dasar Medium PDA dan NA yang telah dibuat pada praktikum sebelunya digunakan untuk medium isolasi. Medium dituangkan ke petridish, dibiarkan mengeras dalam beberapa menit. Selanjutnya petridish dibiarkan terbuka di toilet. Biarkan lebih kurang 30 detik, kemudian petridish ditutup menggunakan plastik warp. Petridish yang telah ada diinkubasi selama 3 hari atau Selama 48 jam. Setelah 3 hari petridish diamati dan hitung jumlah koloni yang terbentuk.
V.     HASIL DAN PEMBAHASAN
A.      Hasil
Medium
9  jam
24 jam
48 jam
NA
jumlah koloni:-
warna:-
bentuk:-
jumlah koloni:2
warna:putih
bentuk:bulat
jumlah koloni:3
warna:putih
bentuk:bulat
PDA

jumlah koloni:3
warna:cream
bentuk:bulat
jumlah koloni:4
warna:cream
bentuk:bulat
jumlah koloni:5
warna:cream
bentuk:bulat

B.      Pembahasan
Mikroorganisme tidak dapat diamati langsung dengan mata telanjang. Untuk melihat organisme dengan ukuran mikroskopis digunakan mikroskop untuk melihat mikroba tersebut. Untuk mendapatkan miikroorganisme dilakukan isolasi mikroba di udara.
Isolasi mikroorganisme mengandung arti proses pengambilan mikroorganisme dari lingkungannya untuk kemudian ditumbuhkan dalam suatu medium di laboratorium (Sarles, 1956)
Dalam isolasi udara, media yang biasa di gunakan adalah media PDA dan Media NA. Medium dapat dianggap sebagai kumpulan zat organik, maupun zat anorganik  yang digunakan untuk menumbuhkan bakteri atau jamur dengan syarat-syarat tertentu, seperti derajat keasaman (pH), suhu, dan sterilisasi.
Udara terutama merupakan media penyebaran bagi mikroorganisme. Kelompok mikroorganisme yang paling banyak tersebar di udara bebas adalah bakteri, jamur (termasuk di dalamnya ragi) dan juga mikroalga. Belum ada mikroorganisme yang habitat aslinya di udara. Mereka terdapat dalam jumlah yang relatif kecil bila dibandingkan dengan di air atau di tanah. Mikroorganisme udara dapat dipelajari dalam dua bagian, yaitu mikroorganisme udara di luar ruangan dan mikroorganisme udara di dalam ruangan. Mikroorganisme paling banyak ditemukan di dalam ruangan (Budiyanto, 2005; Waluyo, 2009).
Pada praktikum isolasi mikroba udara dilakukan pada toilet laki-laki. Setelah media di inkubasi selama 3 hari hasil dapat dilihat pada tabel. Pada praktikum kali ini koloni bakteri lebih banyak didapatkan pada medium PDA dengan jumlah koloni 5. Dan NA hanya terdapat 3 koloni.
Fungi lebih mudah dibedakan dari organisme lainnya kerena umumnya tumbuh berupa benang-benang halus sedangkan bakteri tampak berupa bulatan kental dengan permukaan yang umumnya tampak licin atau redup. Fungi dapat tumbuh baik pada medium Malt Extract Agar ataupun Potatoes Dextrose Agar, koloni-koloninya memiliki struktur yang khas dan terkadang memiliki warna yang menarik. (Gandjar 2006)
Jadi, dari hasil yang didapat, pertumbuhan dan perkembangan mikro-organisme tersebut berbeda-beda dikarenakan banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroor-ganisme tersebut.
Mikroorganisme yang dapat tumbuh baik pada media PDA adalah jenis fungi, fungi dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik karena berkembangbiaknya dengan spora sehingga lebih cepat berkembang disbanding mikroorganisme lainnya. Perkembangan mikroorganisme yang paling mudah diamati ataupun dilihat perkembangannyaa dalan fungi karena fungi memiliki tekstur berupa benang (hifa) yang dapat terlihat jelas dengan mata telanjang.
Faktor-faktor yang mempenga-ruhi pertumbuhan mikroorganisme diantaranya:
1.     Suhu atau Temperatur
Suhu merupakan salah satu faktor penting di dalam mempengaruhi dan pertumbuhan mikroorganisme. Suhu dapat mempengaruhi mikroba dalam dua cara yang berlawanan: (Gandjar 2006)
a.     Apabila suhu naik maka kecepatan metabolisme naik dan pertumbuhan dipercepat. Sebaliknya apabila suhu turun, maka kecepatan metabolisme akan menurun dan pertumbuhan diperlambat.
b.     Apabila suhu naik atau turun secara drastis, tingkat pertumbuhan akan terhenti, kompenen sel menjadi tidak aktif dan rusak, sehingga sel-sel menjadi mati.
Berdasarkan hal di atas, maka suhu yang berkaitan dengan pertumbuhan mikroorganisme digolongkan menjadi tiga, yaitu: (Gandjar 2006)
1)    Suhu minimum yaitu suhu yang apabila berada di bawahnya maka pertumbuhan terhenti.
2)    Suhu optimum yaitu suhu dimana pertumbuhan berlangsung paling cepat dan optimum. (Disebut juga suhu inkubasi).
3)    Suhu maksimum yaitu suhu yang apabila berada di atasnya maka pertumbuhan tidak terjadi.
Jadi berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi banyak sedikitnya mikroba yang ditemukan adalah dipengaruhi oleh faktor suhu, dimana pada tempat yang berada disawah dan di jalan depan kampus, banyak ditemukannya bakteri maupun jamur, baik dari medium PDA ataupun NA. Hal ini berkaitan dengan tingginya temperature atau suhu yang ada disekitar lokasi sawah dan jalan tersebut, sehingga dapat meningkatkan kecepatan pertumbuhan mikroba.
VI.     PENUTUP
A.        Kesimpulan
Dari hasil pengamatan yang telah dilakukan pada praktikum mikrobiologi tentang isolasi, maka didapatkan kesimpulan, yaitu :
1.    Dengan menggunakan bermacam-macam media dapat dilakukan isolasi, perbanyakan, dan perhitungan sejumlah mikroba
2.    Isolasi adalah mengambil mikroorganisme yang terdapat di alam dan menumbuhkannya dalam suatu medium buatan. Proses pemisahan atau pemurnian dari mikroorganisme lain perlu dilakukan karena semua pekerjaan mikrobiologis, misalnya telaah dan identifikasi mikroorganisme, memerlukan suatu populasi yang hanya terdiri dari satu macam mikroorganisme saja. Prinsip dari isolasi mikroba adalah memisahkan satu jenis mikroba dengan mikroba lainnya yang berasal dari campuran bermacam-macam mikroba. Hal inidapat dilakukan dengan menumbuhkannya dalam media padat sel-sel mikroba akan membentuk suatu koloni sel yang tetap pada tempatnya .
3.    Jika sel-sel tersebut tertangkap oleh media padat pada beberapa tempat yang terpisah, maka setiap sel atau kumpulan sel yang hidup akan berkembang menjadi suatu koloni yang terpisah, sehingga memudahkan pemisahan selanjutnya
4.    Mikroorganisme yang dapat tumbuh baik pada media PDA adalah jenis fungi, fungi dapat tumbuh dan berkembangbiak dengan baik karena berkembangbiaknya dengan spora sehingga lebih cepat berkembang dibanding mikroorganisme lainnya. Perkembangan mikroorganisme yang paling mudah diamati ataupun dilihat perkembangannyaa dalam praktikum ini adalah fungi karena fungi memiliki tekstur berupa benang (hifa) yang dapat terlihat jelas dengan mata telanjang.
B.        Saran
Dalam pelaksanaan praktikum kali ini ada terjadi kesalahan dalam mengukur dan menimbang bahan dari pembuatan medium, sehingga hasilnya tidak ssesuai dengan yang sebenarnya, maka dari itu untuk praktikum selanjutnya sangat diharapkan ketelitian bagi praktikan dalam melaksanakan praktikum, agar tidak terjadi kesalahan lagi. Dan kehati-hatian juga sangat diperlukan agar dalam pelaksanaan praktikum tidak terjadi kecelakaan kerja. Serta keseriusan juga sangat diperlukan dalam praktikum ini agar praktikum dapat berlangsung dengan baik dan maksimal.
REFERENSI
Alam, M.S, Sarjono P.R, Aminin, A.L.N. 2013. Isolasi Bakteri Selulolitik Termofilik Kompos Pertanian Desa Bayat, Klaten, Jawa Tengah. Chem Info. No.1(1) :
       190-195.
Elfita, Muharni, Munawar, Salni, dan Ade Oktasari. 2010. Senyawa Antimalaria dari Jamur Endofitik Tumbuhan Sambiloto (Andographis paniculata Nees). Jurnal Natur Indonesia. No.13(2) : 123-129.
Gandjar, dkk. 2006. Mikrologi Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia
Krisno, 2011. Peranan Mikroba. http://krisnoplames.blogspot.com/peranan-mikroba.html. Diakses pada tanggal 23 Novenber 2013.
Murniati, Ani. 2002. Buku Penuntun Praktikum Mikrobiologi. Bogor: IPB Press
Pelazar,Mj dan E.C.S Chan.1986. Dasar-dasar Mikrobiologi.Jakarta : Universitas Indonesia Press
Waluyo, L. 2005. Mikrobiologi Umum.cet II. Malang: UMM Press


Tidak ada komentar:

Posting Komentar